Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 12:13:12【Tempat Makan】477 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(7311)
Sebelumnya: Ekonomi TW
Selanjutnya: SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
Artikel Terkait
- Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
- BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit
- BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan
- BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
Resep Populer
Rekomendasi

Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2

Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir

Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan

Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global

Ekonomi TW

Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke